Anda berada di awal pelajaran filosofi yang untk pertama kalinya dalam sejarah dunia, disusun dari faktor-faktor yang telah dikenal, yang telah digunakan dan akan selalu digunakan oleh orang-orang sukses.
gaya literatur pelajaran ini dikesmapinhkan demi menyatakan prinsip-prinsip serta hukum-hukum sedemikian rupa sehingga mudah dipahami oleh orang-orang dari segala bidang kehidupan.
Beberapa prinsip yang diuraikan dalam pelajaran ini sudah dikenal semua orang yang membaca pelajaran ini. Ada juga yang baru pertama kali dinyatakan disini. Hendaknya Anda ingat, mulai dari pelajaran pertama hingga terakhir nanti, bahwa nilai filosofinya terletak sepenuhnya dalam rangsangan pemikiran yang akan dihasilkan dalam pikiran sang murid, dan bukan sekedar dalam pelajaran-pelajaran itu sendiri.
Dengan kata lain, pelajaran ini dimaksudkan sebagai rangsangan pikiran yang akan dibuat sang murid menyusun dan mengarahkan daya-daya dalam pikirannya ke suatu tujuan yang PASTI, sehingga mengarahkan kekuatan luar biasa yang disia-siakan oleh sebagian besar orang dalam pemikiran yang tak terkendali, yang tidak jelas maksudnya.
Apa pun ide seseorang tentang definisi sukses, maksud utama itu penting sifatnya. Tetapi maksud utama adalah kualitas yang mungkin menuntut pemikiran tentang banyak hal terkait.
Tempat terbaik untuk mempelajari manusia adalah dalam pemikiran anda sendiri, dengan menginventarisasi DIRI SENDIRI setepat mungkin. Ketika anda benar-benar mengenali diri sendiri (kalau pernah) anda juga akan mengetahui banyak hal tentang orang lain.
Untuk mengenal orang lain, bukan seperti yang kelihatannya, melainkan sebagaimana sesungguhnya mereka itu, pelajari mereka melalui :
- Postur tubuh mereka, dan cara mereka berjalan
- Nada suara mereka, kualitasnya, tinggi nadanya, dan volumenya
- Mata Mereka, apa cenderung melirik ke sana kemari atau fokus
- Penggunaan kata-kata, kecenderungannya, sifat dan kualitasnya
Melalui jendela-jendela terbuka ini Anda mungkin secara harfiah "masuk ke dalam jiwa seseorang" dan mempelajari ORANG YANG SESUNGGUHNYA!
Melangkah lebih jauh, kalau anda ingin mengenal orang lain, pelajari mereka:
- Ketika marah
- Ketika jatuh cinta
- Ketika menangani urusan uang
- Ketika makan (sendirian dan merasa tidak ada yang memperhatikan)
- Ketika menulis
- Ketika menghadapi masalah
- Ketika sedang bergembira dan penuh kemenangan
- Ketika terpuruk dan kalah
- Ketika menghadapi bencana berbahaya
- Ketika berusaha memberikan "kesan baik" terhadap orang lain
- Ketika diberi tahu tentang kemalangan orang lain
- Ketika diberi tahu tentang keberuntungan orang lain
- Ketika kalah dalam pertandingan olahraga
- Ketika menang dalam olahraga
- Ketika sendirian bermeditasi
Sebelum anda dapat mengenal siapapun, sebagaimana ia sesungguhnya, anda harus mengenali dia dalam segala suasana yang disebutkan di atas, dan mungkin lebih lagi, yang praktis sama dengan mengatakan bahwa anda tidak berhak menilai orang pada pandangan pertama.
penampilan memang penting, hal itu tidak perlu diragukan lagi, tetapi penampilan sering menyesatkan.
Hal ini sungguh janji yang luar biasa! janji itu tidak akan diberikan seandainya penulis filosofi ini belum mengetahui bahwa janji tersebut bisa dipenuhi dari bertahun-tahun eksperimen dan analisis.
"Tidak seorang pun layak disebut "TERPELAJAR" kalau belum "MENGENAL" Hukum Kopensasi seperti yang di uraikan oleh Emerson"
Tidak semua orang benar-benar ingin mengenal kebenaran tentang segalanya yang sangat mempengaruhi kehidupan. Dalam kegiatan riset, sa;ah satu hal yang sangat mengejutkan penulis pelajaran ini adalah bahwa demikina sedikit orang yang mau mendengarkan kebenaran yang menunjukan kelemahan-kelemahan sendiri.
Kita lebih memilih khayalan daripada realitas!
Kebenaran-kebenaran baru, kalaupun ada, diterima dengan "bumbu". Ada orang yang menuntut lebih daripada bumbu; kita menuntut cukup banyak untuk membumbui ide-ide baru sehingga menjadi tidak berguna.
Karena alasan-alasan inilah maka Pelajaran Peta Pikiran yang Positif dan juga pelajaran ini mencakup hal pokok yang di maksudkan menyiapkanjalan bagi ide-ide baru sehingga ide-ide tersebut tidak akan terlalu membuat pikiran sang murid terkejut.
Semua orang membutuhkan perubahan lingkungan mental berkala, sama seperti halnya perubahan dan variasi makanan itu penting sifatnya. Pikiran menjadi lebih peka, lebih elastis, dan lebih siap bekerja dengan cepat dan akurat setelah disegarkan dengan ide-ide baru di luar bidang pekerjaan sehari-hari.
Jangan takut terhadap ide-ide baru! Mungkin saja ide-ide baru itu menghasilkan perbedaan di antara kesuksesan dan kegagalan bagi Anda.
"Ada sikap yang menjadi penghalang segala informasi, yang menjadi penghalang segala argumentasi, dan yang pasti membuat seseorang selamanya tidak tahu apa-apa. Yaitu sikap menghina sebelum memeriksa"
Mungkin ada baiknya Anda ingat prinsip tersebut ketika mempelajari Hukum Peta Pikiran Positif yang diuraikan dalam pelajaran-pelajaran ini. Hukum ini menwujudkan prinsip yang sama sekali baru tentang cara kerja pikiran, dan karena alasan ini saja, banyak murid akan kesulitan menerimanya hingga mereka bereksperimen dengannya.
Tetapi ketika kita merenungkan bahwa Hukum Peta Pikiran yang Positif diyakini sebagai dasar sesungguhnya dari sebagian besar prestasi mereka di anggap genius, Hukum ini mempunyai aspek lain yang menuntut lebih dari sekedar opini "asal menilai"
Tidak semua orang benar-benar ingin mengenal kebenaran tentang segalanya yang sangat mempengaruhi kehidupan. Dalam kegiatan riset, sa;ah satu hal yang sangat mengejutkan penulis pelajaran ini adalah bahwa demikina sedikit orang yang mau mendengarkan kebenaran yang menunjukan kelemahan-kelemahan sendiri.
Kita lebih memilih khayalan daripada realitas!
Kebenaran-kebenaran baru, kalaupun ada, diterima dengan "bumbu". Ada orang yang menuntut lebih daripada bumbu; kita menuntut cukup banyak untuk membumbui ide-ide baru sehingga menjadi tidak berguna.
Karena alasan-alasan inilah maka Pelajaran Peta Pikiran yang Positif dan juga pelajaran ini mencakup hal pokok yang di maksudkan menyiapkanjalan bagi ide-ide baru sehingga ide-ide tersebut tidak akan terlalu membuat pikiran sang murid terkejut.
Semua orang membutuhkan perubahan lingkungan mental berkala, sama seperti halnya perubahan dan variasi makanan itu penting sifatnya. Pikiran menjadi lebih peka, lebih elastis, dan lebih siap bekerja dengan cepat dan akurat setelah disegarkan dengan ide-ide baru di luar bidang pekerjaan sehari-hari.
Jangan takut terhadap ide-ide baru! Mungkin saja ide-ide baru itu menghasilkan perbedaan di antara kesuksesan dan kegagalan bagi Anda.
"Ada sikap yang menjadi penghalang segala informasi, yang menjadi penghalang segala argumentasi, dan yang pasti membuat seseorang selamanya tidak tahu apa-apa. Yaitu sikap menghina sebelum memeriksa"
Mungkin ada baiknya Anda ingat prinsip tersebut ketika mempelajari Hukum Peta Pikiran Positif yang diuraikan dalam pelajaran-pelajaran ini. Hukum ini menwujudkan prinsip yang sama sekali baru tentang cara kerja pikiran, dan karena alasan ini saja, banyak murid akan kesulitan menerimanya hingga mereka bereksperimen dengannya.
Tetapi ketika kita merenungkan bahwa Hukum Peta Pikiran yang Positif diyakini sebagai dasar sesungguhnya dari sebagian besar prestasi mereka di anggap genius, Hukum ini mempunyai aspek lain yang menuntut lebih dari sekedar opini "asal menilai"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar